Jum'at, 10/01/2020 07:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang sering membuat rekomendasi mengenai pilihan warga negara tentang kehidupan pribadi mereka, kali ini mengkritik terlambatnya usia pernikahan di antara populasi anak muda di negara tersebut.
“Sayangnya, mereka (nak muda) tidak menikah pada usia dini. Sebagian besar dari mereka menikah di usia 30-an atau mereka masih lajang. Bagaimana mungkin ada hal seperti itu? Jumlah orang yang tidak menikah juga meningkat,” kata Erdogan, berbicara di sebuah acara di istana kepresidenannya di Ankara pada Kamis dilansir Turkishminute.
Dia menuduh stasiun TV mempromosikan dan melegitimasi hubungan non-nikah dalam program mereka dan secara sadar merusak dan memandang rendah nilai-nilai keluarga.
"Kita semua harus melawan ancaman besar ini," katanya.
Erdogan telah berulang kali mengkritik para feminis dan aktivis wanita dengan komentarnya tentang seks dan keluarga berencana.
Denny Tewu: Sudah Waktunya Indonesia Dipimpin Anak Muda
Denny Tewu: Sudah Waktunya Indonesia Dipimpin Anak Muda
Gus Imin Dorong Anggaran Maksimal untuk Kembangkan Potensi Anak Muda
Sebagai contoh, ia mengatakan kepada wanita Turki untuk memiliki setidaknya tiga anak. Ia mengatakan, kehidupan seorang wanita tidak akan lengkap jika dia gagal memiliki keturunan.
Dia juga pernah menggambarkan kontrasepsi sebagai "pengkhianatan."
Dalam pidatonya, Erdogan juga mengklaim bahwa negara-negara Barat telah runtuh dan beberapa dari mereka akan menghilang karena melemahnya keluarga dan kurangnya pertumbuhan populasi yang memadai.
“Mengapa saya membela keluarga yang memiliki setidaknya tiga anak? Karena bangsa yang kuat terdiri dari keluarga yang kuat. Ada kebijakan pengendalian kelahiran di Turki selama bertahun-tahun. Mengapa? Untuk mengurangi populasi, tapi saya menganjurkan sebaliknya," ujarnya.
"Ketika ada populasi, ada modal, produksi dan konsumsi. Ketika tidak ada populasi, tidak ada satu pun dari mereka,” tambahnya.
Keyword : Anak MudaPresiden TurkiTayyip Erdogan