Belum Balik Modal, Boeing 737 Tergelincir Lagi di Iran

Rabu, 08/01/2020 18:25 WIB

Ukraina, Jurnas.com -  Pesawat penumpang Ukraina yang membawa 179 orang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran. Semua penumpang di dalam pesawat tersebut dinyatakan meninggal.

Pejabat hubungan masyarakat senior di Bandara Internasional Imam Khomeini, Ali Khashani mengatakan, Boeing 737 yang dioperasikan Ukraine International Airlines (UIA), yang menuju ke Kiev, jatuh di sekitar Parand pada Rabu (8/1) pagi.

Kepala Layanan Medis Darurat Iran, Pir-Hossein Koulivand, juga mengkonfirmasi kepada kantor berita Tasnim bahwa semua yang ada di pesawat tersebut tewas.

Koulivand mengumumkan bahwa ada 170 penumpang dan sembilan anggota awak di pesawat. Dari 170 penumpang, katanya, 147 adalah warga Iran.

Mansour Darajati, direktur jenderal manajemen krisis di Kantor Gubernur Teheran, mengatakan Komite Manajemen Krisis Kantor akan segera melakukan menyelidiki terkait jatuhnya Boeing 737.

Namun, Qassem Biniaz, seorang pejabat di Kementerian Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran, mengatakan kepada IRNA bahwa pesawat itu jatuh setelah mesinnya terbakar. "Pilot gagal untuk mengendalikan pesawat ketika api meluap," katanya.

Kedutaan Besar Ukraina di Teheran mengatakan pesawat itu jatuh karena masalah mesin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memerintahkan pembentukan tim krisis untuk menangani kecelakaan itu, termasuk menteri terkait dan  badan keamanan nasional negara itu.

"Kami telah menyiapkan pesawat darurat untuk dikirim ke Teheran ... untuk menerbangkan mayat para korban, kami sedang menunggu konfirmasi oleh Iran untuk keberangkatan mereka," kata Zelensky.

Nama baik Boeing tercemar dan juga mengalami kerugian finansial sejak dua insiden yang mengerikan dari pesawat 737 MAX 8 dalam rentang waktu lima bulan tahun lalu yang menewaskan total 346 orang.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan