Jum'at, 03/01/2020 14:15 WIB
Tel Aviv, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pulang lebih cepat dari Yunani setelah pasukan Amerika Serikat (AS) membunuh Komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad.
Media Israel melaporkan Jumat (3/1) pagi bahwa Netanyahu bermaksud mempersingkat perjalanannya ke Athena dan akan kembali segera ke Tel Aviv mengingat insiden tersebut.
Netanyahu tiba di Athena pada Kamis (2/1) untuk bertemu dengan para pemimpin Yunani dan Siprus mengenai pembangunan pipa yang akan membawa gas alam Palestina dan Siprus ke Eropa melalui Yunani.
"Kami telah membentuk aliansi di Timur Tengah, aliansi yang sangat penting bagi masa depan energi Israel, untuk itu menjadi kekuatan energi, dan untuk stabilitas di kawasan itu," katanya saat keberangkatan dari Tel Aviv.
Tewaskan 33.000 Warga Palestina, Israel Masih Terus Memborbardir Gaza
Perpecahan dalam Koalisi Israel Menunjukkan Kembalinya Politik Seperti Biasa
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Mematikan di Iran, Teheran Bakal Membalas
Dalam perkembangan lain, militer Israel mengatakan sudah mensiagakan pasukannya untuk menanggapi kemungkinan ancaman dari Iran. Israel juga sudah menutup Gunung Hermon, resor ski di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, bagi para pengunjung.
"Mempertimbangkan situasinya, diputuskan bahwa situs Hermon tidak akan dibuka untuk pengunjung hari ini. Tidak ada pedoman tambahan untuk penduduk Golan, dan rutinitas berlanjut," kata pasukan militer di akun Twitter.
Menurut laporan AS sebelumnya, Israel sudah berusaha membunuh komandan Iran pada 2008.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, Jenderal Soleimani memiliki perang penting menumbangkan ISIS di Irak dan Suriah, dan kelompok Takfiri lainnya seperti al-Nusrah dan al-Qaeda.
"Tindakan terorisme internasional AS, menargetkan & membunuh Jenderal Soleimani — pasukan paling efektif melawan Daesh (ISIS), Al Nusrah, Al Qaeda dkk — sangat berbahaya & eskalasi bodoh," kata Zarif di akun Twitternya.
"AS memikul tanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan jahatnya," sambungnya.