Waspadai Beasiswa Rokok Elektrik untuk Pelajar dan Mahasiswa

Jum'at, 03/01/2020 08:50 WIB

New York, Jurnas.com - Di tengah larangan pemerintah Amerika Serikat (AS) supaya industri rokok elektrik (vape), tidak menjadikan siswa dan remaja sebagai target pemasaran, kini muncul pendekatan gaya baru.

Dalam sebuah pencarian daring yang dikutip dari Reuters pada Jumat (3/1), para peneliti menemukan 21 entitas vape, termasuk produsen, distributor dan laman web ulasan, menawarkan total 40 beasiswa kepada siswa sekolah menengah dan mahasiswa di AS.

Rata-rata, mereka menawarkan beasiswa yang berkisar antara US$300 (Rp4.163.100) hingga US$5.000 (Rp69.385.000)

"Beasiswa rokok elektrik untuk pelajar dan mahasiswa menjadi perhatian, khususnya sekarang karena epidemi penggunaan vape," kata penulis di jurnal Tobacco Control, Adam Goldstein, sekaligus direktur program intervensi tembakau di University of North Carolina, Chapel Hill.

"(Mereka) meminta kaum muda untuk menulis esai tentang manfaat positif vape," lanjut dia.

Pada saat yang sama, Administrasi Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS telah meningkatkan batasan usia pemakai vape menjadi 21 tahun.

Kebijakan ini, kata Goldstein, berseberangan dengan upaya industri meningkatkan penggunaan vape, dan pemerintah yang ingin mengurangi penggunaan rokok elektrik tersebut di kalangan kaum muda.

Sebab itu, Goldstein menegaskan beasiswa semacam itu harus dilarang. "Dan perguruan tinggi perlu memeriksa ulang apakah mereka ingin terlibat dalam mempromosikan kegiatan ini, secara eksplisit atau implisit," ujar dia.

Goldstein memaparkan, sebagian besar beasiswa vape ini membutuhkan pengajuan dalam bentuk esai, di mana "sebagian besar daftar pertanyaan berkaitan dengan rokok elektrik, atau memperoleh informasi tentang manfaat vaping."

Beberapa situs menyarankan agar siswa menulis esai untuk menjawab pertanyaan seperti, "Apa saja jenis rokok elektronik dan apa yang akan Anda rekomendasikan?" dan "Mengapa menurut Anda vaping adalah alternatif yang lebih aman (untuk merokok)?"

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen