Filipina Dilanda Banjir, 66 Ribu Orang Mengungsi

Sabtu, 07/12/2019 04:01 WIB

Manila, Jurnas.com - Filipina utara dilanda banjir terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir, di mana aliran air yang mengandung lumpur memaksa 66.000 warga mengungsi.

Pulau Luzon, pulau terbesar di negara itu, telah dilanda serangkaian badai yang menghantam ujung utara, sementara hujan monsun diintensifkan oleh berlalunya Topan Kammuri minggu ini.

Sebagian besar tanah hijau subur terendam air pasca sungai meluap, sehingga hanya menyisakan pepohonan di atas permukaan air.

Tanah longsor telah memutus jalan menuju beberapa kota yang terisolasi, dan beberapa jembatan tertutup oleh banjir. Namun, pihak berwenang mengatakan mereka belum mengkonfirmasi kematian yang disebabkan oleh air yang tinggi.

"Ini adalah salah satu banjir terbesar dalam beberapa dasawarsa," Rogelio Sending, petugas informasi untuk provinsi Cagayan di timur laut Luzon, mengatakan kepada AFP.

Bagian utara negara itu telah mengalami hujan lebat selama hampir sebulan setelah memasuki musim hujan, yang diperburuk oleh setidaknya tiga topan yang telah melewati Filipina sejak November.

Topan Kammuri menghantam negara yang rawan badai minggu ini, menewaskan sedikitnya 13 orang.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati