KPPI Pilih Putih Sari sebagai Tokoh Perempuan Politik 2019

Jum'at, 29/11/2019 12:13 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Srikandi Partai Gerindra Putih Sari terpilih sebagai "Tokoh Perempuan Politik 2019" dalam Rakernas KPPI (Kaukus Perempuan Politik Indonesia) yang diselenggarakan di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Kamis-Minggu (28-30/11).

Selain Putih Sari, dalam acara ini, KPPI juga memberikan penghargaan kepada sejumlah perempuan pejuang politik dari partai lainnya. Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas kerja dibidang pendidikan politik, pemberdayaan perempuan, dan perbaikan kehidupan politik berbangsa dan bernegara yang telah dilakukan.

Atas penghargaan yang diberikannya, Putih Sari menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Baginya, hak asasi perempuan merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Penegakan hak asasi perempuan merupakan bagian dari penegakkan hak asasi manusia.

"Dukungan masyarakat atas perjuangan perempuan harus terus ditingkatkan supaya tercapai kebijakan yang berkontribusi pada hak-hak perempuan, terutama kesetaraan gender," kata anggota Komisi IX DPR RI ini, Jakarta, Jumat(29/11).

Menurut Putih Sari, kehadiran perempuan di kancah politik praktis yang dibuktikan dengan keterwakilan perempuan di DPR menjadi syarat mutlak bagi terciptanya kultur pengambilan kebijakan publik yang ramah dan sensitif pada kepentingan kaum perempuan.

"Tanpa keterwakilan perempuan di parlemen dalam jumlah yang cukup memadai, kecenderungan untuk menempatkan kepentingan laki-laki sebagai pusat dari pengambilan kebijakan publik akan sulit dibendung," terangnya.

Lebih lanjut Putih Sari mengatakan belum semua masyarakat khususnya sesama kaum perempuan paham masalah politik, bahwa sebenarnya politik itu sarana perubahan suatu bangsa, untuk itu kedepan pendidikan politik untuk perempuan harus ditingkatkan.

"Melalui pendidikan politik akan menumbuhkan kesadaran terhadap hak-hak politik dan kewajiban sebagai warga negara, serta perempuan sebagai agen perubahan," ujar ibu dua anak ini.

Rakernas KPPI dibuka oleh Ida Fauziah Menteri Ketenagakerjaan RI. Dalam sambutanya disampaikan bahwa tiada demokrasi sejati tanpa keterwakilan perempuan, pemilu dinamis dapat terwujud salah satunya karena peran perempuan.

Kualitas pembangunan manusia yang menjadi konsentrasi pemerintah hari ini, dalam rangka memanfaat bonus demografi yang akan dihadapi bangsa Indonesia tahun 2030. Perempuan menjadi salah satu peran penting dalam akselerasi sumber daya manusia yang potensial.

Untuk itu, KPPI harus terus berkontribusi untuk meningkatkan pembangunan manusia Indonesia melalui terwujudnya keterwakilan perempuan 30 persen di parlemen pada tahun 2024.

TERKINI
Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu KPU Siap Hadapi 297 Perkara PHPU Pileg 2024