Sabtu, 23/11/2019 09:42 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Dosen yang gemar serta aktif menulis buku dan jurnal ilmiah, sejatinya mampu menghasilkan pendapatan di atas rata-rata setiap bulannya.
Hanya dengan menulis buku misalnya, dosen dapat membawa pulang Rp22-25 juta, jika buku tersebut didaftarkan kepada kementerian, yang dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Jumlahnya bergantung kepada apakah buku itu 100 persen jadi buku ajar atau tidak. Tapi tetap dapat insentif luar biasa," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri pada Sabtu (23/11) di Jakarta.
Di UMJ, lanjut Syaiful, pihaknya juga kerap memberikan insentif bagi dosen yang berhasil menulis jurnal yang terindeks Scopus. Jumlahnya cukup besar, yakni Rp2 juta.
Koalisi Dosen Unmul: Presiden Tidak Boleh Memihak
Di UMJ, HNW Mengingatkan Pentingnya Pengawalan dan Pengamalan Pancasila
Puluhan PT Ditutup, DPR Imbau Tak Terlantarkan Mahasiswa dan Dosen
Sebab menurut dia, tolok ukur kemajuan sebuah bangsa bukan hanya teknologi, melainkan pula perkembangan karya ilmiah serta publikasi riset.
"Saya amati dosen doktor yang rajin melakukan penelitian-penelitian kolaborasi dari pemerintah dengan aktivitas luar biasa itu, setidaknya Rp25 juta itu dia bisa bawa pulang. Kalau enggak (rajin) hanya Rp4-5 juta," kata dia.