Rabu, 20/11/2019 11:18 WIB
Teheran, Jurnas.com - Sebuah studi penelitian yang dilakukan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memuji prestasi Iran dalam program rudal balistiknya meskipun ada beberapa dekade sanksi yang diberlakukan Washington.
"Iran memiliki program pengembangan rudal yang luas, dan ukuran dan kecanggihan pasukan misilnya terus tumbuh meskipun puluhan tahun upaya kontra proliferasi ditujukan untuk mengekang kemajuannya," kata studi Pentagon.
"Iran memiliki "kekuatan rudal terbesar di Timur Tengah," tambah laporan itu.
Berbicara tanpa ingin disebutkan namanya, seorang pejabat intelijen AS itu mengatakan bahwa Israel termasuk dalam analogi.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Departemen Pertahanan AS juga mengulangi tuduhan bahwa program rudal Iran bukan untuk tujuan damai dan defensif.
"Iran telah memeluk rudal balistik sebagai kemampuan serangan jarak jauh untuk mencegah musuh-musuhnya di kawasan terutama AS, Israel dan Arab Saudi dari menyerang Iran," kata laporan itu.
Ia menambahkan bahwa Teheran sudah mengembangkan serangkaian rudal yang bisa menyerang pada jarak 2.000 kilometer yang mampu mencapai Tel Aviv atau Riyadh.
Pihak berwenang Iran berulang kali mengatakan, program rudal negara itu belum dibuat untuk tujuan non-konvensional dan hanya dimaksudkan sebagai bagian dari kemampuan pencegahan negara.
AS telah meningkatkan tekanan terhadap Iran sejak tahun lalu setelah menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 dengan Republik Islam dan negara-negara lain.
Sejak itu, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump telah berusaha mengurangi ekspor minyak Iran menjadi "nol," dan mengirim kelompok kapal induk serta sekitar 1.500 pasukan tambahan ke wilayah itu untuk menangkal ancaman yang diduga dari Iran.
Para pejabat Iran menolak langkah-langkah seperti perang psikologis, mengatakan negara itu memiliki cara sendiri dalam menghadapi permusuhan Washington.
Republik Islam Iran menegaskan, tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara mana pun, tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.
Keyword : Amerika SerikatProgram Nuklir Iran