Kamis, 14/11/2019 13:45 WIB
Tel Aviv, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz menegaskan bahwa negaranya akan tetap melakukan agresi di Jalur Gaza, guna menargetkan gerilyawan Palestina.
Peringatan ini datang hanya beberapa jam setelah gencatan senjata yang digaungkan pada Rabu (14/11) pagi, pasca tewasnya enam warga sipil pada serangan Israel dini hari (14/11) tadi.
"Israel akan membahayakan siapa pun yang mencoba untuk merusaknya," tegas Katz dilansir dari Associated Press melalui Radio Tentara Israel.
Pertempuran Israel dan Palestina kembali memanas setelah militer Israel membunuh komandan kelompok Jihad Islam di Jalur Gaza pada Selasa pagi.
Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina
Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Sebelumnya, kelompok militer Jihad Islam menawarkan syarat jika Israel menginginkan gencatan senjata. Syarat yang diajukan oleh pemimpin Jihad Islam, Zeyad al-Nakhala, di antaranya berhenti menargetkan pembunuhan dan aksi balasan mematikan di Gaza, serta melonggarkan barikade di kantong wilayah Palestina.
Jika syarat ini tidak dipenuhi, lanjut Al-Nakhala, maka dalam beberapa jam ke depan Brigade Al-Khalil (sayap bersenjata Jihad Islam) akan memegang kendali pertempuran, menurut Reuters dalam laporan terpisah.
Keyword : Israel Palestina Jalur Gaza