Trump: Saya Penggemar Presiden Erdogan

Kamis, 14/11/2019 09:01 WIB

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengesampingkan ketegangan Gedung Putih dengan aliansi NATO-nya, Turki, saat bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (Kamis waktu setempat).

Dalam sesi konferensi pers bersama Erdogan di Gedung Putih, politisi Republik itu menyebut dirinya merupakan penggemar Erdogan.

"Saya lebih suka fokus pada perdamaian di Timur Tengah," kata Trump dilansir dari CNA pada Kamis (14/11). Dia menggambarkan pemakzulan sebagai bentuk tipuan dan lelucon.

Sebelumnya, hubungan Washington dan Ankara memanas setelah Presiden Erdogan memerintahkan serangan pada Oktober lalu terhadap pasukan Kurdi, yang merupakan sekutu AS di Suriah utara.

Trump memerintahkan pasukan AS yang ditempatkan di daerah perbatasan untuk mundur jelang invasi Turki. Dia juga mendesak Erdogan, dalam sebuah surat, supaya menghindari pertumpahan darah.

"Jangan menjadi pria yang tangguh. Jangan menjadi bodoh!" tulis Trump kala itu.

Terlepas dari surat itu, upaya Trump menarik tentara AS secara efektif memberi Turki lampu hijau untuk mengambil alih wilayah yang selama ini berada di bawah kekuasaan Kurdi.

Hal ini membuat Kongres AS geram. Kebijakan Trump dinilai sebagai pengabaian terhadap orang-orang Kurdi, yang tewas dalam jumlah besar ketika bertempur bersama pasukan AS melawan para jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah tersebut.

Tapi Trump, bagaimanapun, bersikeras pada hubungan dekatnya dengan Erdogan. Dia mengatakan, "Kami telah berteman lama."

"Aku penggemar berat presiden (Erdogan)," tandas Trump.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Anggota DPR: Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi