Menristek Minta Mahasiswa Belajar dari Tutupnya Yahoo

Sabtu, 02/11/2019 12:29 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro, meminta para mahasiswa mengambil pelajaran dari tutupnya Yahoo Groups.

Dia menyebut tutupnya Yahoo Groups menjadi bukti ketatnya persaingan di dunia teknologi digital dewasa ini. Padahal seperti diketahui, Yahoo merupakan laman email paling populer sejak tahun 90-an.

"Bayangkan, salah satu bisnis tren di era 90-an dan sekaligus pioner email dan mesin pencari, tutup. Ini babak baru kompetisi, kalian harus siap jika tidak ingin kehilangan pekerjaan," kata Bambang dalam kegitan `Opening Remark of the Holland Alumni Reception 2019` di Kedutaan Besar Belanda Jakarta, pada Jumat (1/11) malam.

Bambang memperkirakan, nanti pada akhirnya hanya ada tiga aplikasi besar yang akan menguasai dunia. Ketiganya ialah YouTube, WhatsApp dan Facebook, dan Google.

"YouTube saat ini belum ada kompetitornya. Kemudian WhatsApp masih jadi aplikasi chatting nomor satu. Terakhir, Google sebagai mesin pencari saat ini," lanjut Bambang.

Karena itu, agar tidak tersisih dari persaingan ketat di pentas global, Menristek memandang mahasiswa perlu membekali dirinya denagn pengetahuan yang lebih maju, serta teknologi yang lebih canggih.

"Artinya, untuk bisa bersaing ke depan, selain harus serius juga harus jelas apa spesialisasi kita, adaptif, juga mau belajar," ujar Menteri Bambang.

Sebab, dengan cepatnya perkembangan teknologi dewasa ini, lanjut Menristek, perubahan sudah bukan lagi menghitung puluhan tahun, melainkan hanya hitungan tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.

TERKINI
PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk