Jum'at, 25/10/2019 09:50 WIB
Tokyo, Jurnas.com - Menteri Perdagangan Jepang Isshu Sugawara mengundurkan diri pada Jumat (25/10), menyusul tuduhan pelanggaran hukum pemilu hanya sebulan setelah mengambil posisi kunci, yang ditugasi menangani sengketa perdagangan dengan negara tetangga Korea Selatan.
Perdana Menteri Shinzo Abe membenarkan bahwa dia telah menerima pengunduran diri Sugawara, dan meminta Hiroshi Kajiyama untuk mengambil alih pimpinan di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri.
"Saya memikul tanggung jawab atas pengangkatannya dan saya sangat meminta maaf kepada rakyat Jepang untuk hasil ini," kata Abe kepada wartawan di kantornya dikutip dari Reuters.
Sugawara berada di bawah tekanan setelah media mengatakan dia memberikan hadiah kepada pemilih di daerah pemilihannya di Tokyo, seperti melon dan kepiting yang mahal, dan menawarkan uang belasungkawa kepada keluarga pendukung, dalam kemungkinan pelanggaran hukum kampanye.
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
Biden dan Kishida Kemungkinan akan Bahas Proyek Kereta Peluru Texas
Prabowo temui PM Jepang bahas kolaborasi industri dan pertahanan
Terkait tuduhan ini, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga menilai Sugawara perlu memberikan penjelasan kepada publik.
"Saya tidak ingin masalah saya memperlambat pertimbangan parlemen," kata Sugawara kepada awak media.
Kajiyama, yang akan memimpin perundingan perdagangan dengan Seoul seandainya ia menerima penunjukan itu, sebelumnya memegang jabatan di kabinet Abe sebagai menteri yang bertugas merevitalisasi ekonomi lokal.
Jepang dan Korea Selatan telah terjebak dalam perselisihan perdagangan yang pahit sejak Tokyo tahun ini memperketat kontrol ekspor pada bahan-bahan penting bagi pembuat chip Korea Selatan, dan kemudian menjatuhkan Seoul dari daftar negara yang memenuhi syarat untuk ekspor jalur cepat.
Langkah itu sebagian dipandang sebagai pembalasan setelah pengadilan tinggi Korea Selatan Oktober lalu memerintahkan sejumlah perusahaan Jepang, untuk memberi kompensasi kepada warga Korea yang dipaksa bekerja di tambang dan pabrik perang mereka.
Abe dan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon bertemu pada Kamis kemarin, dan sepakat tentang pentingnya bekerja sama pada Korea Utara dan masalah-masalah lainnya, berusaha untuk membangun kembali hubungan di tengah perselisihan tentang sejarah dan perdagangan.