Rabu, 23/10/2019 18:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan berjanji akan meningkatkan investasi di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Salah satunya adalah mempermudah investor.
Luhut kini menjadi ujung tombak investasi di Indonesia setelah Kementerian Koordinator Bidang Maritim memiliki nomenklatur baru yang membidangi investasi.
"Presiden Jokowi memerintahkan dalam kondisi global saat ini sebanyak mungkin kami memberikan kemudahan pada investasi sehingga foreign direct investment bisa masuk ke kita," ujar Luhut usai dilantik di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10).
Luhut mengatakan, pemerintah akan merancang Undang-Undang yang bersifat sebagai omnibus law demi mengatasi tumpang tindih aturan dan hambatan dalam investasi.
May Day 2024, Jokowi: Kita Teruskan Semangat Juang Buruh
Prabowo Rajin Dampingi Jokowi, Pengamat: Pertanda Transisi Mulus
Pertemuan Jokowi-Prabowo dan PM Singapura, Pengamat: Pelibatan Pemimpin Masa Depan
Sebagai omnibus law, undang-undang tersebut mencabut pasal-pasal yang tumpang tindih seputar investasi di sejumlah undang-undang dan memberikan wewenang kepada presiden untuk membuat peraturan baru yang memudahkan proses investasi.
"Semua harus selesai. Masa lima tahun lalu sudah diperintahkan mengenai oil refinery dan petrochemical tapi tidak jalan. Sekarang presiden maunya itu," ujar Luhut.
Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan akan lebih banyak investasi yang masuk untuk menopang hilirisasi agar struktur ekonomi Indonesia tidak hanya bergantung pada ekspor material mentah.
Ia juga menargetkan lebih banyak investasi di sektor pertanian, seperti kerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk mengembangkan hortikultura di lahan seluar 100 ribu hektare di Kalimantan Tengah.
Pemerintah akan mengembangkan proyek hydropower di Kalimantan Utara yang digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Proyek ini, lanjut dia, tengah ditawarkan ke Amerika Serikat. (AA)