Perdana Menteri Boris Johnson Elus Paha Wartawan

Selasa, 01/10/2019 14:05 WIB

London, Jurnas.com - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang baru menggantikan Theresa May dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wartawan yang bernama Charlotte Edwardes.

Edwardes yang merukan jurnalis harian The Sunday Times, membeberkan bahwa kasus pelecehan itu terjadi pada 1999 ketika menjadi editor The Spectator.

Edwardes menuduh Johnson meraba paha bagian dalamnya dan membuat terkejut saat makan siang. Namun, Johnson membantah tuduhan itu, tetapi menolak berkomentar tentang apakah Edwardes berbohong.

Kantor Perdana Menteri kemudian mengeluarkan pernyataan pada Senin (29/9), yang mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar.

Sebelumnya pada hari yang sama, kanselir menteri keuangan Inggris, Sajid Javid menegaskan kembali bantahan tersebut.

"Saya telah berbicara dengan Perdana Menteri tentang hal itu, dan pertama-tama, dia menjelaskan bahwa itu sama sekali tidak benar," katanya dilansir dari Anadolu.

Namun, dukungan Javid untuk Johnson, tidak sepenuhnya didukung oleh para menteri kabinet lainnya.

Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan kepada Channel 4 News bahwa dia mengenal Edwardes dan wartawan itu bisa dipercaya.

Tuduhan itu muncul di tengah Konferensi Partai Konservatif yang sedang diguncang kabar terkait dugaan hubungan Johnson dengan pengusaha Jennifer Arcuri saat dia menjadi walikota London.

Konferensi itu berlangsung hingga Rabu dan perdana menteri diperkirakan akan berbicara di hadapan para peserta.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Supri FX Certa Kisah Cinta dengan Istri Lewat Single Tetaplah Dalam Pelukanku Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan