Jum'at, 27/09/2019 10:37 WIB
Jakarta - Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR) mengaku sangat berduka atas meninggalnya dua mahasiswa asal Kendari, dalam aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kedua mahasiwa itu yakni, Yusuf Qardawi (19 tahun), Mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas haluoleo kendari dan Randy (21 tahun) dari Fakultas Perikanan universitas haluoleo Kendari.
"MPR menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya adek adek mahasiswa kita, kita berduka cita, bangsa ini berduka cita," kata Zulhas-sapaan Zulkifli Hasan- sebelum menyampaikan laporan kinerja MPR di Ruang Rapat Paripurna I, Senayan, Jakarta, Jumat (27/09/2019).
Zulhas berharap agar peristiwa jatuhnya korban jiwa tak terjadi lagi ketika masyarakat menyampaikan aspirasi. "Tentu kita berharap tidak ada lagi (korban) yang lain," kata Zulhas.
Pemerintah Tidak Buka Opsi Impor Bawang Merah
Ini Kata Mendag Soal Surplus Perdagangan Februari 2024
HNW Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu: Itu Hak DPR dari Konstitusi
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga meminta agar para pengunjuk rasa untuk tidak anarkis saat berunjuk rasa. "Kita tentu mengapresiasi adek adek mahasiswa, adek adek pelajar yang menyampaikan aspirasinya tapi kita juga minta tidak anarkis, kita percaya dan meyakini pastilah bapak presiden dan pemerintah akan merespon secara positif (tuntutan Mahasiswa dan Pelajar)," ujar Zulhas.