Demonstran Hong Kong Akan Lumpuhkan Bandara

Minggu, 01/09/2019 13:42 WIB

Hong Kong, Jurnas.com - Demonstran Hong Kong berencana melumpuhkan bandara internasional pada Minggu (1/9), setelah chaos yang terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa bertopeng, pada Sabtu (31/8) malam.

Massa juga mendesak masyarakat untuk membanjiri jalanan dan kereta api ke bandara pada Minggu dan Senin, yang berpotensi mengganggu penerbangan.

Dikutip dari CNA, pada Sabtu malam hingga menjelang Minggu dini hari, polisi menembakkan gas air mata, meriam air, dan peluru karet. Sementara para pengunjuk rasa melemparkan bom bensin.

Petugas menembakkan dua tembakan peringatan ke udara untuk menakuti sekelompok pengunjuk rasa, yang telah mengepung mereka dan mencoba mencuri pistol mereka.

"Sekelompok besar pemrotes berpartisipasi dalam majelis tidak sah di berbagai distrik sejak kemarin, meskipun polisi telah memberikan peringatan," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

"Tingkat kekerasan meningkat dengan cepat dan tindakan ilegal mereka tidak memperhatikan hukum Hong Kong."

Protes, yang pada satu titik memblokir tiga jalan utama, datang pada peringatan kelima tahun keputusan China untuk membatasi reformasi demokratis dan mengesampingkan hak pilih universal di Hong Kong, bekas koloni Inggris yang dikembalikan pada 1997.

Kerusuhan dimulai pada pertengahan Juni, dipicu oleh kemarahan atas RUU ekstradisi yang sekarang ditangguhkan, yang akan memungkinkan orang-orang di kota itu dikirim ke China daratan untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan oleh Partai Komunis.

Namun kerusuhan telah berkembang selama 13 minggu berturut-turut menjadi tuntutan luas akan demokrasi yang lebih besar di wilayah yang diyakini banyak warga semakin dikendalikan oleh Beijing. China membantah ikut campur dalam urusan Hong Kong.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan