Presiden Macron: G7 akan Perangi Ketidaksetaraan

Minggu, 25/08/2019 21:42 WIB

Paris, Jurnas.com - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan bahwa Group 7 (G7) akan membahas berbagai isu besar dunia dan melakukan yang terbaik untuk memastikan keamanan dan memerangi ketidaksetaraan.

"#G7Biarritz telah dimulai. Kami mungkin tidak mencapai semua yang telah kami tetapkan, tetapi kami akan melakukan yang terbaik agar efektif untuk memastikan keamanan Anda, menciptakan lebih banyak pekerjaan dan melawan ketidaksetaraan yang Anda derita," kata Emmanuel Macron di Twitter, Sabtu (24/8).

Pernyataan Macron disampaikan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di kota Biarritz, Prancis, tempat para pemimpin dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan AS berkumpul.

Pada KTT tahun ini, para pemimpin negara anggota akan fokus pada penanganan ketidaksetaraan. Mereka juga akan membahas masalah ekonomi, lingkungan dan kebijakan luar negeri.

"Pertama, saya percaya, apa yang Anda harapkan secara sah dari kami semua adalah untuk dapat memastikan stabilitas dan keamanan, untuk melindungi perdamaian di dunia. Karena itu, kami akan membahas konflik besar atau situasi yang paling tegang: Iran, Suriah, Libya, Ukraina dan beberapa krisis internasional lainnya," kata Macron.

Ia mencatat bahwa negara-negara terkadang mengungkapkan ketidaksetujuan tentang masalah ini. "Jika besok Iran mengembangkan senjata nuklir, kami akan langsung prihatin. Jika Timur Tengah menyala, kami akan terpengaruh," tambahnya.

Macron juga mengatakan bahwa dunia akan terus menderita karena skandal imigrasi di seluruh Mediterania selama situasi di Libya tidak terselesaikan.

Ia berharap para pemimpin negara akan mencapai kesepakatan yang bermanfaat pada isu ini.

Menjabat sebagai presiden G7 hingga akhir 2019, Prancis memperbarui format KTT G7 dan mengundang negara-negara mitra termasuk Australia, Chili, India dan Afrika Selatan untuk mengambil bagian dalam pertemuan tersebut. (Anadolu)

TERKINI
Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar