Rabu, 21/08/2019 09:39 WIB
Damaskus, Jurnas.com - Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengecam Turki karena mengirim konvoi militer ke provinsi barat laut Suriah, Idlib.
Tindakan itu disebut sebagai dukungan murah hati Turki kepada para teroris Takfiri yang kehilangan tempat di tengah dorongan pasukan pemerintah.
Pada pertemuan dengan delegasi Rusia yang berkunjung dari partai politik Rusia Bersatu yang berkuasa di Damaskus, Selasa (20/8), Assad mengatakan, perkembangan terakhir di Idlib menunjuk dukungan Turki yang jelas dan tidak terbatas untuk para ekstremis yang disponsori asing.
Ia menambahkan, pasukan tentara Suriah, sudah berhasil mencetak kemenangan melawan teroris, terutama di Idlib, terlepas dari dukungan negara-negara Barat dan regional kepada mereka.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Assad menekankan, keuntungan teritorial membuktikan tekad bangsa dan tentara Suriah untuk terus memerangi terorisme hingga setiap inci tanah Suriah dibebaskan.
Di tempat yang sama, Dmitry Sablin menyatakan, pemerintah Damaskus yang berkuasa akhirnya akan berhasil memulihkan keamanan dan stabilitas di seluruh Suriah.
Sablin menambahkan bahwa baru-baru ini sudah melakukan tur ke sejumlah provinsi Suriah dan menyaksikan aktivitas kembali normal lebih dari delapan tahun setelah dimulainya krisis Suriah.
Pada Senin (19/8), kantor berita resmi Suriah, SANA, mengutip sumber tanpa nama di Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, mengecam langkah Turki sebagai tindakan agresi.
Sumber itu menambahkan, konvoi Turki tidak akan mempengaruhi tekad Tentara Arab Suriah untuk terus memburu sisa-sisa teroris di kota Khan Shaykhoun atau di tempat lain.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dan sumber-sumber lokal melaporkan, gerilyawan sudah menarik diri dari Khan Shaykhun di bagian selatan provinsi Idlib dan daerah terdekat di provinsi Hama yang berdekatan.
Penarikan itu terjadi setelah pasukan tentara Suriah dan pejuang sekutu mereka berhasil memasuki Khan Shaykhun, yang sudah diduduki teroris dukungan asing sejak 2014.
Keyword : SuriahTurkiBashar al-Assad