Senin, 05/08/2019 06:40 WIB
Caracas, Jurnas.com - Menyusul ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memaksakan blokade ekonomi yang lebih keras terhadap Venezuela, Presiden Nicolas Maduro membalas dengan mengutuk semua cara intervensi AS di negara Amerika Latin ini.
Maduro mengatakan, selama beberapa bulan terakhir, pemerintah AS telah memperdalam perang ekonomi melawan Venezuela, yang meliputi sanksi ilegal, penyitaan aset negara di luar negeri, dan larangan dolar yang mencegah impor dan perdagangan bebas.
Maduro mengklaim negaranya semakin bersiap-siap untuk menanggung blokade AS yang sedang berlangsung sehingga konsekuensi negatifnya akan diatasi.
Para ahli mengatakan selama 6 tahun tinggal di kepresidenan, Maduro secara konsisten mempertahankan sikap imperialis semutnya.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Pada gilirannya, para pemimpin oposisi mendesak AS untuk meluncurkan blokade skala penuh terhadap Pemerintah Maduro dan di sisi revolusioner, para pejabat membanting pemimpin oposisi.
Sementara itu, analis mengatakan blokade Washington yang lebih keras tidak akan menggulingkan Maduro.
Caracas terus mengecam semua ancaman dari Washington, mengklaim mereka didasarkan pada kebijakan perubahan rezim yang tidak akan berhasil karena sebagian besar Venezuela menolak campur tangan AS.