Peristiwa Sejarah 25 Juli

Sabtu, 25/07/2020 22:05 WIB

Jurnas.com - Tanggal 25 Juli yang jatuh pada hari ke-206 (hari ke-207 dalam tahun kabisat ) dalam kalender Gregorian menyimpan banyak peristiwa sejarah, di antaranya:

306 - Konstantinus I dinyatakan sebagai Kaisar Romawi.

1646 - Satu kelompok yang mendukung 107 tentara, 60 pelaut, dan 20 tentara pribumi di bawah pimpinan Verheyden menyerang pada malam hari dengan tiba-tiba ke Benteng Kapahaha , Maluku.

1907 - Korea menjadi protektorat Jepang.

1941 - Jepang mengumumkan pembentukan " protektorat " atas Indocina.

1946 - Konferensi Malino berakhir dengan pembentukan Negara Indonesia Timur.

1949 - KNIP mengesahkan hasil Perjanjian Roem-Roijen.

1950 - Sejarah TNI : Dirk Cornelis Buurman van Vreeden , Komandan KNIL terakhir di, Markas Besar menyerahkan KNIL Ke Tentara Nasional Indonesia , menandai pembubaran Resmi KNIL PADA Penghujung hari tersebut.

1966 - Kabinet Ampera Saya dilantik dan resmi dibuka setelah selesainya Kabinet Dwikora III .

1978 - Louise Brown, " bayi tabung " pertama, lahir.
2005 - Penerbangan Bouraq Indonesia Airlines dicabut Izin.

2007 - Ketika rakyat Irak merayakan kemenangan tim sepak bola nasional mereka atas Korea Selatan di semifinal Piala Asia, dua pembom bunuh diri menyerang kerumunan di Baghdad, menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai sekitar 140 orang.

2008 - California melarang penggunaan lemak trans di semua restoran dan toko roti ritel di negara bagian itu, mulai tahun 2010.

2012 - Korea Utara mengumumkan pemimpinnya, Kim Jong Un, menikahi Ri Sol Ju

2013 - Pembukaan Bandar Udara Internasional Kuala Namu , Deli Serdang , Sumatra Utara.

2018 - Lebih dari 200 orang tewas dalam serangkaian serangan terkoordinasi di kota Sweida, Suriah. Negara Islam mengambil kredit.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan