Tindakan AS di Iran Pemicu Konflik di Timur Tengah

Rabu, 17/07/2019 22:30 WIB

Moskow, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, kebijakan permusuhan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dalang ketegangan di Timur Tengah. Ia mengingatkan, pendekatan tersebut berkonsekuensi menimbulkan bencana di kawasan itu.

Dalam sebuah wawancara dengan mingguan Rusia `Argumenty i Fakty` yang diterbitkan pada Rabu (17/7), Lavrov mengatakan, meningkatnya ketegangan regional saat ini konsekuensi langsung dari anti-Iran Washington.

Ia juga memperingatkan, peregangan otot Washington melawan Teheran dapat mengarah pada situasi berbahaya.

"AS melenturkan ototnya, telah meluncurkan kampanye untuk mendiskreditkan Iran, menuduh Republik Islam atas semua dosa," kata Lavrov.

"Hal itu menciptakan situasi berbahaya di mana percikan api akan cukup untuk menyalakan api. AS akan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Iran sudah berulang kali menyatakan keinginannya memastikan stabilitas regional melalui dialog dengan semua negara, termasuk negara-negara Arab Teluk Persia, yang memiliki kepentingan di wilayah tersebut.

Moskow, lanjutnya, sudah mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan dan mempromosikan keamanan kolektif di Teluk Persia melalui langkah-langkah membangun kepercayaan.

"Kami bekerja dengan mitra kami untuk mempertahankan perjanjian multilateral dan menyelesaikan situasi di sekitar program nuklir Iran," kata Lavrov.

Hubungan Teheran-Washington memanas sejak tahun lalu, saat Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir multilateral 2015 dan memberlakukan sanksi terberat di negara itu.

Baru-baru ini, AS melakukan tindakan provokatif di Timur Tengah, di antaranya adalah serangan 20 Juni pesawat mata-mata AS yang meneyelinap ke perbatasan Iran.

AS mengatakan sedang mengerahkan kelompok pemogokan kapal induk dan satuan tugas pembom ke Timur Tengah dalam pesan yang jelas dan tidak salah lagi untuk Iran.

Pada Mei, Washington mengirim kelompok pemogokan kapal induk, satuan tugas pembom, dan kapal serbu amfibi ke Teluk Persia, dengan menyebut dugaan ancaman Iran.

Pengerahan militer memicu kekhawatiran global bahwa AS mungkin berencana untuk berperang di Iran.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2