Haidar Alwi: Jangan Sisakan Satupun Paham Radikalisme dari Bumi Indonesia

Rabu, 17/07/2019 16:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Aktivis dan penggiat anti radikalisme Haidar Alwi mengingatkan, aliran intoleransi, radikalisme, hingga terorisme harus diberangus dari bumi Indonesia.

"Kalau kita sayang anak cucu kita, maka kita berangus radikalisme di Indonesia. Jangan sisakan satu pun, sebab paham radikalisme ini seperti virus," ujar Haidar dalam acara Ngobrol Bareng Haidar di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Rabu (27/7/2019).

Diskusi menghadirkan pembicara Tedy Wibisana, Ray Rangkuti, dan K Faturahman. Pada awal diskusi, Haidar menjelaskan, melawan radikalisme adalah prinsip dalam berbangsa dan bernegara.

"Bagi saya, lebih baik mati di atas kaki kita sendiri dari pada bertekuk lutut di kaki kaum intoleransi dan kaum radikalisme," tegasnya.

Kata Haidar, radikalisme tak hanya identik dengan HTI, tapi paham ini ada di mana-mana. Bahkan di BUMN dan ASN banyak yang terjangkit paham berbahaya ini.

"Saya muter sholat Jumat di BUMN, di sana banyak kaum intoleransi dan radikalisme. Ini bahaya. Kenapa? Karena paham radikalisme ini ada biaya 10 persen dari penghasilan masuk ke kas organisasi mereka," terangnya.

Haidar pun mengatakan, ekonomi organisasi radikalisme ini besar dan berkembang terus, karena di ASN dan BUMN banyak anggotanya. Padahal sekali terjangkit penyakit radikalisme susah keluar.

"Yang namanya orang radikal, itu susah banget diberantas. Maka gerakan ini harus kontinue. Kalau tidak maka Indonesia akan lewat.
Kita harus minta pemerintah tegas. Sebab radikal naik pakngkat jadi teroris," imbuhnya.

"Yang namanya orang radikal, itu susah banget diberantas. Maka gerakan ini harus kontinue. Kalau tidak maka Indonesia akan lewat.
Kita harus minta pemerintah tegas. Sebab radikal naik pakngkat jadi teroris," imbuhnya.

Bagi Haidar, para anggota kaum radikalisme ini, baik HTI dan lainnya, mereka tidak mendalami ajaran Rasulallah Muhammad SAW. Ajaran yang benar adalah Islam sebagai rahmatan lil alamin.

"Inti dari Islam dan agama adalah kasih dan sayang. Itulah esensi diciptakannya manusia di dunia. Kita diciptakan untuk saling berkasih dan bersayang sebagai esensi ilahiyah. Jadi jelas, intoleransi, radikalisme, kemudian teroriame itu ajaran sesat hang bergentangan dengan agama," tuntas Haidar Alwi.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2