PBB Kecam Pembatasan yang Diberlakukan AS terhadap Zarif

Selasa, 16/07/2019 08:01 WIB

New York, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan prihatin atas pembatasan yang dilakukan administrasi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif

Wakil jurubicara PBB, Farhan Haq mengatakan badan dunia sudah memberi tahu Washington tentang kekhawatirannya.

"Kami sadar akan langkah-langkah pembatasan perjalanan yang diberlakukan negara tuan rumah pada personil misi permanen Iran ke PBB. Kami berhubungan baik dengan misi permanen AS dan Iran ke PBB mengenai masalah ini dan sudah menyampaikan keprihatinannya kepada negara tuan rumah," ujar Haq kepada wartawan, Senin (15/7) waktu setempat

Teheran mengatakan, pembatasan yang diberlakukan terhadap Zarif, yang melakukan perjalanan antara PBB dan misi Iran atau kediaman duta besar PBB untuk Iran, tidak akan mempengaruhi "jadwal kerjanya".

"Memberlakukan pembatasan kehadirannya di beberapa jalan di New York tentu tidak akan mempengaruhi jadwal kerjanya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Moussavi.

Gedung Putih berkewajiban untuk mengizinkan akses ke PBB, berdasarkan perjanjian 1947, yang melibatkan kantor pusat PBB.

Namun, utusan khusus AS untuk Iran, Brian Hook, mengatakan kepada saluran Fox News bahwa larangan itu telah diberlakukan "dengan cara yang sepenuhnya konsisten" dengan perjanjian tersebut.

Akhir bulan lalu, pemerintahan Trump mengancam akan memasukkan daftar hitam menteri luar negeri Iran. Setelah kunjungannya ke AS, Zarif dijadwalkan menuju ke Venezuela, Nikaragua, dan Bolivia.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan