Selasa, 09/07/2019 09:50 WIB
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menuduh pemerintah Iran melakukan banyak hal buruk, tanpa memberikan rincian lebih detail.
Pernyataan tersebut dilaontarkan saat Iran mulai meningkatkan pengayaan uranium di luar batas kemurnian yang dicapai dalam perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan enam negara adiday - AS, Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia.
Pada Senin (8/7), Iran mengatakan sedang mempertimbangakan pengayaan uranium hingga 20 persen sebagai bagian dari upaya mengurangi komitmen di bawah Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi mengatakan Teheran sudah melewati batas pengayaan uranium 3,67 persen yang ditetapkan kesepakatan nuklir 2015, menjadi 4,5 persen.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
"Iran melakukan banyak hal buruk," kata Trump.
"Seperti yang mereka inginkan, mereka akan memiliki hak otomatis untuk memiliki senjata nuklir. Sayangnya, Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir," tegas Trump.
Trump juga menyatakan akan menjadi sahabat terbaik Iran dan Teheran bisa menjadi negara kaya seandainaya negara itu mengurungkan niatnya mengejar senjata nuklir.
AS menarik diri dari kesepakatan nuklir pada Mei 2018 dan mulai menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada Agustus 2018, menargetkan sektor-sektor penting termasuk ekspor minyak dan sistem perbankan.