Selasa, 09/07/2019 07:55 WIB
Yaman, Jurnas.com - Gerakan pertahanan populer Houthi Ansarullah di Yaman mengatakan pihaknya telah menghantam sebuah bandara dan sebuah pembangkit listrik Arab Saudi di barat daya.
Serangan tersebut merupakan balasan atas invasi kerajaan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya yang berkelanjutan terhadap negara miskin di Timur Tengah.
Jaringan televisi Yaman-Masirah melaporkan serangan balik pada Senin (8/7) yang menargetkan bandara Abha di wilayah Saudi Asir dan pembangkit listrik Tihama, yang terletak delapan kilometer (4 mil) timur laut Abha.
"Pembalasan itu menggunakan pesawat tak berawak," kata siaran tersebut.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pertamina Tidak Bergantung dengan BBM dari Timur Tengah
Di hari yang sama koalisi Arab Saudi mengklaim berhasil mencegat dan menghancurkan sebuah drone yang diluncurkan dari Yaman yang menargetkan kerajaan.
"Drone belum mencapai targetnya," kata pihak koalisi seperti dirilis Saudi Press Agency.
Namun, pernyataan itu tidak dapat diverifikasi secara independen keasliannya. Tidak jelas juga apakah dugaan intersepsi telah diluncurkan terhadap serangkaian serangan balasan yang sama yang dilakukan Houthi sebelumnya pada hari itu.
Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah menyerang Yaman sejak Maret 2015. Invasi itu tidak berhasil berupaya memulihkan kekuasaan kepada mantan pejabat sekutu Riyadh yang bersekutu di Riyadh.
Puluhan ribu orang tewas dan seluruh wilayah di Yaman berubah menjadi tempat krisis kemanusiaan terburuk di dunia selama invasi.