Sabtu, 06/07/2019 00:20 WIB
Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan tiga warga Suriah tewas dalam ledakan bom mobil di Turki tenggara yang berbatasan dengan Suriah.
Bom mobil itu terjadi di kota Reyhanli-tempat ribuan pengungsi Suriah, pada Jumat (5/6). Erdogan mengatakan, penyelidikan sedang untuk menyelidiki siapa di balik insiden itu.
"Temuan awal menunjukkan mungkin ada lebih banyak kaitan dengan teror. Jelas ada bom di mobil," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul.
Sumber-sumber keamanan mengatakan ledakan itu terjadi saat alat peledak yang dimiliki oleh salah satu penumpang Suriah di mobil meledak sebelum waktunya.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Menurut sumber, serangan itu juga menyebabkan satu orang terluka. Mereka mengatakan bahwa penumpang di dalam mobil sedang diselidiki karena kemungkinan memiliki hubungan dengan kelompok teroris Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Turki menampung sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah.
Pada tahun-tahun pertama sejak konflik Suriah dimulai pada 2011, Turki adalah titik masuk utama bagi militan asing yang ingin bergabung dengan kelompok-kelompok militan yang didukung asing.
Ankara kemudian memperketat kontrol perbatasan dan mulai penangkapan dan ekstradisi yang meluas, terutama setelah serentetan serangan Daesh yang menghancurkan di Turki.