Minggu, 30/06/2019 20:46 WIB
Yerusalem, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding Palestina enggan menempuh jalur perdamaian, dan memilih untuk tetap melanjutkan konflik.
Pernyataan tersebut merujuk pada penolakan Palestina atas konferensi perdamaian Timur Tengah pekan lalu di Bahrain, yang bertujuan memberikan bantuan ekonomi pada negara tersebut.
Sementara Israel menyambut rencana pembangunan Palestina senilai US$50 miliar dari Amerika Serikat (AS), sebaliknya Palestina malah mengecam.
Bahkan, kata Netanyahu, seorang pengusaha Palestina ditangkap karena berpartisipasi dalam iven konferensi tersebut.
Kedutaan Besar Palestina Mencari Status Sementara Warga Gaza yang Masuki Mesir selama Perang
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
"Ini bukan bagaimana mereka ingin mempromosikan tindakan perdamaian," kata Netanyahu dilansir dari Associated Press pada Minggu (30/6).
Sebelumnya Otoritas Palestina menuduh Presiden AS Donald Trump bias terhadap Israel, dan memboikotnya sejak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada 2017. Mereka menuduh AS berusaha mengganti kewarganegaraan Palestina dengan uang.