Iran Serukan Lawan Penggunaan Mata Uang Dolar sebagai Senjata

Jum'at, 28/06/2019 14:35 WIB

Teheran, Jurnas.com - Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mendesak masyarakat internasional untuk menentang penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai senjata.

"Komunitas internasional harus menghadapi kebiasaan salah AS ini untuk menggunakan kekuatan dolar sebagai senjata melawan negara-negara independen," kata Araqchi.

Hal itu disampaikan dalam Seminar Nasional tentang "Tindakan Pemaksaan Unilateral dan Dampaknya yang diadakan bersama oleh Iran, Kuba, dan Venezuela di Wina, Kamis (27/6).

"Perilaku destruktif AS dan terorisme ekonominya terhadap Republik Islam harus dihentikan," ujar Araqchi di depan para diplomat, perwakilan organisasi internasional, perwakilan media, pakar, dan peneliti.

AS melakukan tekanan maksimum terhadap Iran di bawah Presiden Donald Trump. Washington memulihkan sanksi terhadap Teheran dan meminta bantuan dari sekutu Barat dan regionalnya dalam menegakkan tekanan ekonomi pada negara tersebut.

Araqchi juga merujuk kepergian AS tahun lalu dari perjanjian nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia, yang telah disahkan dalam bentuk resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

"Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan dan menerapkan sanksi ilegal dan sepihak, AS telah menempatkan satu-satunya produk diplomasi di wilayah kami di ambang kehancuran," katanya.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce