Hai Milenial Sudah Saatnya Melirik Social Enterprise

Rabu, 26/06/2019 09:23 WIB

Jurnas.com - Di era digital dan startup saat ini, sudah selazimnya mulai beranjak dan melirik social enterprise sebagai pilihan karir.

Apa yang dimaksud social enterprise?

Dilansir dari berbagai sumber, social enterprise atau wirausaha sosial adalah sebuah organisasi atau perusahaan yang menggunakan strategi komersial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, sosial, dan lingkungan—untuk memaksimalkan profit sekaligus dampak baik bagi setiap elemen yang terlibat di dalam usahanya.

Lantas, mengapa social enterprise perlu dilirik secara lebih serius dari social cause? Salah satu yang paling jelas adalah perihal kesinambungan atau sustainability.

Social cause, yang biasanya digagas secara spontan, lebih banyak mengandalkan penggalangan dana dari donatur dan aksi sukarela untuk menjalankan misinya.

Tapi, ada dua kemungkinan yang timbul dari hal ini: ketergantungan dan keberlangsungan.

Ketergantungan bisa disimak lewat pertanyaan ini: Jika tak ada lagi donatur yang mau menyumbang atau tenaga sukarela yang mau bekerja, apakah social cause kita masih bisa berjalan?

Sementara itu, keberlangsungan terkait langsung kepada kemampuan penggagas social cause untuk terus mendukung, mendanai, dan menjalankan misinya.

Sampai seberapa jauh dan seberapa lama penggagas social cause mampu melakukan hal ini—apalagi jika mereka masih menyambi misi sosial mereka dengan pekerjaan lain yang menghasilkan?

Social enterprise sebenarnya menjawab dua tantangan di atas. Lewat social enterprise, semakin baik bisnis berjalan dan semakin besar keuntungan yang didapatkan, semakin baik pula dampaknya bagi penggagas, dan misi baik yang dijalankan.

Dengan social entreprise, kita tak perlu lagi tergantung pada donor atau tenaga sukarela. Perusahaan dengan bisnis yang dijalankan akan menjadi penghasil sekaligus pemutar dana yang bisa didapatkan dari profit atau keuntungan bisnis.

Sementara itu, setiap orang yang terlibat dalam perusahaan juga akan menjadi staf atau karyawan yang mendapatkan gaji; sehingga mereka dapat bekerja secara profesional. Ini termasuk kita sendiri sebagai penggagas.

Tak perlu lagi mencuri waktu di tengah pekerjaan utama untuk menjadi volunteer dan melakukan misi sosial! Sekarang, kegiatan yang biasa dilakukan pada saat volunteer bisa malah menjadi pekerjaan utama yang menghasilkan untuk kita.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan berbasis sosial yang kita kembangkan, profit yang semakin besar juga bisa digunakan lebih banyak untuk menyokong misi sosial yang kita emban. Dengan demikian, kesinambungan akan tercapai dan keberlangsungan perusahaan serta misi sosial kita juga akan lebih terjamin.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih