Senin, 24/06/2019 22:04 WIB
Yerussalem, Jurnas.com - Palestina bersumpah akan menolak proposal perdamaian bernilai US$50 miliar dari Amerika Serikat (AS), yang akan dipresentasikan di Bahrain.
Presiden Palestina, Mahmud Abbas dengan tegas menyatakan negaranya tidak akan tergiur dengan proyek miliaran dolar tersebut, demi menjaga martabat dan harga diri bangsa.
"Palestina tidak akan menjadi budak atau pelayan," kata Abbas yang merujuk kepada Presiden AS Donald Trump dan menantunya, Jared Kushner, pada Senin (24/6).
"Bagi Amerika untuk mengubah seluruh masalah politik ini ialah dengan masalah ekonomi. Kami tidak bisa menerima ini," sambung dia.
Mahasiswa Memblokir Universitas Sciences Po Paris karena Perang Gaza
Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri karena Kegagalan pada 7 Oktober
DPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Konflik Iran-Israel
Dilansir dari Associated Press, Jared Kushner membuka lokakarya ekonomi Perdamaian untuk Kesejahteraan pada Selasa malam besok, sebagai awal untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
Dia mengusulkan proposal proyek senilai US$50 miliar untuk Palestina dan tetangga Arab, guna meningkatkan infrastruktur, pariwisata, pendidikan, dan perdagangan lintas batas.
Alih-alih mendapatkan sambutan, Otoritas Palestina malah memboikot rencana tersebut, dan mengecam AS karena tidak mengatakan apapun soal upaya mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.
Keyword : Mahmud Abbas Palestina Israel Amerika Serikat