Negosiasi China-AS Pekan Depan Diprediksi Tak Redakan Perang Dagang

Kamis, 20/06/2019 09:40 WIB

Shanghai, Jurnas.com - Pembicaraan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS) dikatakan tidak cukup jika hanya dengan menggelar satu kali pertemuan.

Pasalnya, menurut sejumlah media pemerintah China, untuk menyelesaikan polemik dagang yang berlarut-larut, butuh lebih dari sekadar pertemuan tunggal.

Kendati demikian, kedua negara dapat memulai fase baru dalam negosiasi yang rencananya akan berlangsung awal pekan depan.

"Harapan kedua pihak terlalu berbeda untuk memungkinkan itu (damai, Red)," tulis China Daily pada Kamis (20/6)

"Yang lebih memungkinkan, pertemuan satu lawan satu akan berakhir sebagai awal dari fase baru dalam negosiasi, dengan kedua pemimpin secara pribadi menetapkan garis bawah masing-masing negara mereka," lanjut media tersebut.

The Global Times, juga menerbitkan artikel yang berisi Beijing telah mengirim sinyal yang jelas ke Washington bahwa "China tidak akan pernah bisa dicegah."

"Hasil negosiasi tidak sering diperoleh melalui pembicaraan, tetapi melalui perkelahian. Jika menginginkan hasil negosiasi yang baik, China harus bertahan dan tidak takut," kata surat kabar itu.

"Karena perdagangan antara China dan AS kemungkinan besar akan berlanjut, kedua negara pada akhirnya mungkin mencapai kesepakatan. Tetapi China tidak akan tidak sabar atau takut akan kemunduran."

Sebelumnya, Trump mengancam untuk mengenakan tarif pada barang lain senilai US$325 miliar, mencakup hampir semua impor China yang tersisa ke Amerika Serikat, termasuk produk konsumen seperti ponsel, komputer dan pakaian.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2