Arab Saudi Dibantu China Kembangkan Senjata Nuklir

Kamis, 06/06/2019 19:35 WIB

Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi meningkatkan program rudal balistiknya dengan bantuan China menurut laporan intelijen Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan itu, ini akan membatasi upaya selama bertahun-tahun untuk membatasi pengumpulan rudal di Timur Tengah.

Laporan CNN berspekulasi langkah China tersebut bisa menjadi langkah bagi Arab Saudi mendorong upaya untuk memperoleh senjata nuklir.

"Arab Saudi telah dengan jelas menyatakan bahwa mereka memiliki niat untuk mendapatkan hulu ledak nuklir jika perlu," katanya.

Tahun lalu, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman , mengatakan akan mengembangkan senjata nuklir jika Iran mengejar senjata nuklir.

"Tanpa ragu, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan mengikutinya sesegera mungkin," kata Salman.

Peristiwa ini terjadi setelah ada ketegangan yang meningkat antara Kongres dan Trump.

Pada Rabu (5/7), para senator mengumumkan undang-undang untuk memblokir rencana Trump untuk penjualan militer senilai USD8 miliar ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tanpa tinjauan kongres.

Sementara Arab Saudi adalah salah satu pembeli terbesar senjata AS, negara itu tidak dapat membeli rudal balistik dari AS karena Rezim Kontrol Teknologi Rudal 1987, pakta multi-negara informal.

Arab Saudi telah membeli rudal balistik dari Tiongkok beberapa dekade lalu.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara