Selasa, 04/06/2019 12:20 WIB
Tokyo, Jurnas.com - Jepang menghentikan pencarian pesawat jet siluman F-35A yang jatuh ke laut dua bulan lalu. Kendati demikian, investigasi mengenai penyebab kecelakaan masih terus dilanjutkan.
Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya dalam keterangan menyebut pihaknya akan terus memantau area yang lebih luas dengan kamera bawah air.
"Tujuannya untuk melindungi informasi militer rahasia," ujar Iwaya dilansir dari AFP pada Selasa (4/6).
Para ahli sebelumnya mengatakan Jepang dan AS ingin mencegah puing-puing berisi informasi sensitif, ditemukan oleh Rusia atau China. Iwaya sendiri telah mengakui ada "sejumlah besar rahasia yang perlu dilindungi" pada jet itu.
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
Biden dan Kishida Kemungkinan akan Bahas Proyek Kereta Peluru Texas
Prabowo temui PM Jepang bahas kolaborasi industri dan pertahanan
Beberapa puing telah ditemukan, termasuk ekor jet, tetapi tubuh pilot maupun perekam data penerbangan masih belum ditemukan.
Jet tempur canggih hilang pada 9 April saat terbang 135 kilometer (85 mil) timur Misawa, timur laut Jepang, dalam misi pelatihan.
Pesawat kehilangan kontak sekitar 30 menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Misawa dengan tiga pesawat lainnya.
Kejadian itu merupakan kecelakaan pertama yang dilaporkan oleh F35-A, menurut Angkatan Udara Bela Diri Jepang.
Keyword : Pesawat Tempur Hilang Jepang