Sabtu, 01/06/2019 08:48 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Para pengunjuk rasa membakar kedutaan besar AS Honduras, sehari setelah puluhan ribu warga Honduras berbaris untuk menuntut pengunduran diri Presiden Juan Orlando Hernandez.
Para demonstran membakar pintu masuk gedung di pusat kota Tegucigalpa dengan sekitar selusin ban setelah disiram dengan bahan bakar pada Jumat (31/05) waktu setempat.
Dilansir PressTV, seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan tidak ada kerusakan pada kedutaan itu selain dari gerbang akses.
Serangan itu terjadi pada hari kedua protes atas keputusan Hernandez yang dikritiknya akan mengarah pada privatisasi layanan publik.
AS Kerahkan Pasukan Evakuasi Staf Kedutaan di Sudan
Video Pilihan: Federasi Brasil Umumkan Ancelotti Masuk Kandidat Pelatih - Bapanas Uji Keamanan Pangan Ritel Modern
China Resmi Buka Hubungan dengan Honduras
Para demonstran didorong ke kedutaan setelah dibubarkan dari zona komersial terdekat oleh polisi di dekatnya.
Mereka meneriakkan "Sampah Amerika, Sampah Amerika" di luar kedutaan, yang tidak dijaga pada saat serangan.
Pengajuan pengadilan awal pekan ini menunjukkan bahwa Hernandez telah diselidiki oleh otoritas AS sebagai bagian dari penyelundupan narkoba dan pencucian uang yang terkait dengan saudaranya. Presiden belum didakwa dengan kejahatan apa pun.
Hernandez menghadapi tentangan keras di Honduras sejak dia mengklaim masa jabatan kedua dalam pemilihan yang sangat memecah-belah pada akhir 2017.
Hernandez, sekutu konservatif AS, mengeluarkan protes terhadap pemilihannya kembali setelah ia diakui sebagai pemenang oleh negara-negara termasuk Amerika Serikat
Keyword : Kedutaan AS Honduras