IRGC Pastikan Pengerahan Pasukan AS Tak Buat Iran Terintimidasi

Sabtu, 25/05/2019 09:15 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pengerahan aset militer Amerika Serikat ke Timur Tengah tidak ada yang mengintimidasi Republik Islam tersebut.

Berbicara pada Jumat, juru bicara IRGC Brigadir Jenderal Ramezan Sharif mengatakan hype yang dibuat oleh Amerika atas penyebaran adalah upaya untuk menarik perhatian.

“Dengan hype dan propaganda, Amerika berusaha untuk tetap relevan dalam opini publik global. Namun, mengirim beberapa kapal induk dari satu lokasi geografis ke yang lain dan pembicaraan tentang kekuatan yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain tidak ada yang mendorong bangsa kita kembali dan takut, ”kata Brigadir Jenderal Sharif dikutip PressTV

AS mengatakan awal bulan ini bahwa mereka mengirim kelompok pemogokan kapal induk dan satuan tugas pembom ke wilayah Timur Tengah untuk menghadapi dugaan ancaman dari Iran. Pengumuman itu datang tak lama setelah pemerintah AS menetapkan IRGC sebagai Organisasi Teroris Asing.

Langkah-langkah itu berhasil menimbulkan spekulasi bahwa kemungkinan konflik militer antara Iran dan Amerika.

Iran mengatakan bahwa, meskipun tidak akan memulai konflik apa pun, Iran siap untuk membela diri terhadap potensi agresi militer. Juga, dalam menanggapi langkah AS melawan IRGC, Iran menunjuk pasukan Timur Tengah Amerika sebagai organisasi teroris.

Namun baru-baru ini, pemerintah AS telah menghentikan retorikanya, dengan Presiden AS Donald Trump dilaporkan mengatakan kepada pembantunya untuk menghindari bentrokan militer dengan Iran.

Sharif mengatakan bahwa, menghadapi kemauan keras Iran, tentara Amerika di Teluk Persia berada dalam kondisi ketakutan, dengan tangan yang bergetar dan wajah yang sudah pucat.

Jenderal itu, yang berbicara pada peringatan 37 tahun pembebasan kota Iran barat daya Khorramshahr selama perang Irak selama delapan tahun di Iran (1980-88), mengatakan Iran berhasil mengalahkan musuh dalam perang itu yang keduanya memiliki kekuatan lebih besar. motif dan komando daerah yang lebih kuat.

"Sekarang, siapa yang menurutmu menakutkan dengan mengirim pasukan dari ribuan kilometer jauhnya ?! Daesh diciptakan untuk melemahkan tujuan Palestina," tuturnya

Di tempat lain dalam sambutannya, Sharif menunjuk apa yang ia gambarkan sebagai tujuan AS dalam menciptakan kelompok teroris Takfiri Daesh.

Dia mengatakan Amerika berusaha mengalihkan opini publik dari masalah Israel dengan menciptakan Daesh tetapi gagal ketika perlawanan regional mengalahkan kelompok teroris.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen