Jum'at, 24/05/2019 23:54 WIB
Moskow, Jurnas.com - Seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Rusia atas tuduhan mata-mata, mengaku telah diancam dan dilecehkan oleh penyelidik Rusia.
Tuduhan tersebut menurut Reuters, menambah ketegangan dalam hubungan Washington dan Moskow.
Paul Whelan, yang memegang paspor AS, Inggris, Kanada, dan Irlandia, ditahan di kamar hotel Moskow pada 28 Desember lalu, dan dituduh melakukan spionase, tuduhan yang telah dibantahnya.
Jika nantinya di pengadilan dia terbukti bersalah, Whelan akan menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun.
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
Rusia Klaim Usir Tentara Ukraina dari Wilayah Seluas 547 Kilometer Persegi Tahun Ini
Whelan, yang pra-penahanannya diperpanjang hingga akhir Agustus pada sidang yang digelar Jumat (24/5) di Moskow, mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin kasus terhadap dirinya merupakan balas dendam bermotivasi politik atas sanksi AS yang dijatuhkan pada Rusia.
"Saya telah diancam. Keselamatan pribadi saya telah diancam," katanya dari dalam sangkar di ruang sidang.
"Ada pelanggaran dan pelecehan yang terus-menerus saya alami," imbuh dia.
Whelan mengatakan dia tidak diizinkan mandi dalam dua minggu, atau diberikan perawatan medis dan gigi. Dia mengatakan dia belum menerima buku atau korespondensi dalam dua bulan.
"Ini adalah teknik isolasi bab satu tawanan perang khas," ungkap dia.
"Mereka mencoba mengancam, sehingga aku berbicara dengan mereka," tambah Sialan.
Di luar ruang sidang, diplomat AS Michael Yoder mengatakan kepada wartawan bahwa komentar Whelan sangat memprihatinkan.
"Saya jamin kami akan memprotes fakta ini dengan pemerintah Rusia, dan kami akan meminta kesempatan untuk berbicara terus terang dengannya tentang ancaman-ancaman ini," ujar Michael.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) menahan Whelan, setelah seorang kenalan memberinya flash drive yang berisi informasi rahasia. Pengacara Whelan mengatakan kliennya mengira dia dijebak oleh kenalan dan FSB.
Keyword : Marinir AS Paul Whelan Rusia