Rusia Kecam Ultimatum AS soal Kesepakatan S-400

Kamis, 23/05/2019 09:49 WIB

Kremlin, Jurnas.com - Rusia tidak terima ultimatum Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan kesepakatan membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Departemen Luar Negeri AS dilaporkan memberi Turki waktu hingga akhir minggu pertama Juni untuk membatalkan perjanjian dan melakukan kesepakatan senjata dengan AS sebagai gantinya atau menghadapi konsekuensinya.

CNBC melaporkan, jika Turki menerima S-400 bulan depan, negara itu akan dikeluarkan dari program F-35 Lockheed Martin, tidak akan menerima 100 jet tempur siluman yang telah dipesan dan akan menghadapi sanksi AS.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan, "Kami menganggap ini sangat negatif. Kami menganggap ultimatum seperti itu tidak dapat diterima."

"Kami akan membahas banyak pernyataan yang dibuat oleh perwakilan kepemimpinan Turki yang dipimpin oleh Presiden (Tayyip) Erdogan bahwa kesepakatan S-400 sudah lengkap dan akan dilaksanakan," kata Peskov kepada wartawan, Rabu (22/5).

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengatakan negaranya sedang mempersiapkan menghadapi sanksi AS setelah melanjutkan pembelian perangkat keras milite Rusia.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara