Rabu, 22/05/2019 12:14 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong perguruan tinggi menciptakan lulusan yang sudah mengantongi kompetensi.
Caranya yakni dengan melakukan modifikasi kurikulum antara akademik dan industri, agar para lulusan sudah siap pakai saat memasuki dunia kerja.
"Selama ini murni (pure) akademik, dan ternyata setelah lulus mereka tidak siap di dunia usaha," ujar Nasir di Jakarta pada Rabu (22/5).
Menurut Nasir, setidaknya lulusan harus bisa menjadi seorang pencipta kerja, atau pencari kerja profesional. Karena itu, dia mewanti-wanti agar lulusan tidak keluar dari perguruan tinggi tanpa skill.
Ini Tiga Opsi Perguruan Tinggi Vokasi Jadi Kampus Hijau
BK DPR Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Guna Mencerdaskan Bangsa dan Negara
Himpunan Alumni Beri 18 Kuota Masuk IPB Gratis, Minat?
"Kalau keterampilan vokasi dan kompetensinya makin baik, pilihannya dua, bekerja profesional atau menjadi pengusaha," terang Menristekdikti.
Kepada perguruan tinggi, Nasir juga mendorong adanya pendekatan antara praktik dan teori, agar pembelajaran di dalam kelas tidak melulu berkutat pada teori.
"Harus kita imbangkan betul. Sekarang banyak pada teori tok, padahal outcome-nya pada kompetensi," tandas dia.
Keyword : Perguruan Tinggi Mohamad Nasir