Ketegangan Meningkat, Kapal Perang AS Berlayar di Perairan China

Senin, 20/05/2019 14:20 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat mengatakan, kapal perangnya berlayar dekat ke pulau-pulau yang diklaim oleh Beijing di Laut Cina Selatan yang disengketakan, dalam suatu langkah yang kemungkinan akan membuat marah China, yang sudah terlibat dalam ketegangan perdagangan dengan Washington.

Seorang juru bicara militer AS, Komandan Clay Doss, mengatakan, kapal perusak berpeluru kendali Preble berlayar di dekat pulau-pulau buatan China pada hari Senin.

"Kapal perang itu berlayar dalam 12 mil laut dari Scarborough Reef untuk menantang klaim maritim yang berlebihan dan menjaga akses ke saluran air sebagaimana diatur oleh hukum internasional," kata Doss dilansir PressTV.

Beijing yang mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan belum bereaksi terhadap operasi tersebut, kegiatan kedua seperti bulan ini.

Laut yang kaya sumber daya telah lama menjadi sumber ketegangan antara Beijing dan Washington, yang secara teratur mengirimkan kapal perang dan pesawat tempurnya ke perairan sebagai bagian dari apa yang digambarkan sebagai patroli kebebasan navigasi.

Beijing terus-menerus memperingatkan AS terhadap kegiatan militernya di laut, dengan mengatakan bahwa potensi pertemuan militer yang dekat oleh udara dan angkatan laut kedua negara di kawasan itu dapat dengan mudah memicu kesalahan perhitungan atau bahkan kecelakaan di laut atau di udara.

Negara itu juga mendesak AS dalam berbagai kesempatan untuk berhenti mencampuri sengketa wilayah Beijing dengan tetangganya, yang memiliki klaim kedaulatan yang bersaing dengan perairan strategis.

Selama beberapa tahun terakhir, Beijing telah membangun beberapa pulau buatan di Laut Cina Selatan yang disengketakan, sebuah langkah yang Washington kecam sebagai proyek reklamasi tanah. Washington juga menuduh Beijing melakukan militerisasi Laut Cina Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau dan terumbu karang itu.

China mengatakan, berhak untuk mengambil langkah-langkah defensif untuk wilayah kedaulatannya di Laut Cina Selatan dan bahwa tindakan seperti itu normal. Ia menolak klaim AS bahwa Beijing berupaya membatasi kebebasan navigasi dalam rute maritim internasional.

Langkah terbaru oleh militer AS datang ketika Washington telah meningkatkan sengketa perdagangannya dengan Beijing selama beberapa minggu terakhir, meningkatkan spekulasi bahwa ketegangan bahkan dapat melampaui lingkup perdagangan dan mempengaruhi area pertikaian lainnya, termasuk Taiwan dan Laut Cina Selatan. 

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa