Senin, 20/05/2019 13:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Organisasi kemahasiswaan pemuda (OKP) yang berada di bawah Kelompok Cipayung Plus (PMII, HMI, GMKI, GMNI, PKRI, IMM, Hikmabudhi, dan KMDHI) dengan tegas menyatakan perlawanan terhadap aksi massa 22 Mei, jika bertujuan melawan pemerintahan yang sah dan melanggar.
Pernyataan tersebut tertuang dalam empat butir pernyataan sikap, yang disampaikan di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir pada Senin (20/5) di Kantor Kemristekdikti Jakarta.
“Kelompok mahasiswa dengan tegas melawan aksi-aksi yang melawan pemerintahan yang sah, melawan hukum, dan melawan negara,” tegas Ketua GMKI Korneles Yacob Galanjinjinay mewakili kelompok Cipayung Plus.
Dalam keterangannya kepada awak media, Korneles menilai pelaksanaan pemilu sudah sesuai dengan mekanisme demokrasi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku penyelenggara pun menurut kelompok Cipayung Plus sudah bekerja secara profesional.
Kapolri: Rumah Kebangsaan Diharapkan Jadi Wadah Jaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia
Erick Thohir Dapat Gordon Medali dari Aliansi Cipayung Plus Jatim
Mahasiswa Jatim Hadiahi Erick Thohir Kartu Hijau
“People power sesungguhnya sudah dilakukan oleh rakyat pada 17 April lalu. Bukan people power yang diwacanakan oleh elit politik dengan nafsu kekuasaan, lalu menghasut mahasiswa,” ujar Korneles.
Sementara Menristekdikti mengimbau mahasiswa tidak ikut serta dalam gerakan massa di Jakarta pada 22 Mei nanti. Sebab, lanjut Nasir, pelaksanaan pemilu sejauh ini sudah berjalan baik.
“Serahkan semuanya kepada KPU. Mahasiswa melakukan aktivitas di dalam kampus itu lebih baik,” imbau Menristekdikti.
Adapun empat butir pernyataan mahasiswa kelompok Cipayung Plus tersebut berbunyi:
Keyword : Cipayung Plus Demo 22 Mei Mohamad Nasir