Selasa, 14/05/2019 20:56 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengadakan buka puasa bersama para negara sahabat di Ruang Nusantara Kemenlu, Selasa (14/5). Kesempatan ini pun digunakan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan cita rasa diberbagai pulau di Nusantara.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P Marsudi dalam sambutannya menjelaskan bahwa Iftar di Indonesia bukan saja sarana silaturahmi bagi sesama Muslim, tapi juga kepada para kerabat dengan keyakinan berbeda.
"Beginilah cara kami bersilaturahmi di bulan Ramadan. Kami silaturahmi bukan saya sesama Muslim, tapi juga sahabat-sahabat yang berbeda keyakinan," kata Retno.
Selain itu, Retno juga menjelaskan bahwa iftar kali ini juga merupakan satu momentum untuk memperkenalkan kampung Nusantara di bulan Ramadan kepada negara sahabat.
Kemenlu Raih Wajar Tanpa Pengecualian Tujuh Kali Berturut-turut
Indonesia Segera Kirim Bantuan Lanjutan ke Turki
Pemerintah Tonga Konfirmasi Sejauh Ini Tak Ada WNI Meninggal
"Jadi saya ingin menghadirkan kampung Nusantara pada Ramadan kali ini. Kita perkenalkan budaya kita yang agung dan beranekaragam lewat iftar. Tadi dubes-dubes terpukau, `this is iftar Nusantara,`" ujar Retno.
Ada banyak cita rasa Indonesia dari berbagai pulau yang disajikan dalam iftar tersebut, di antaranya es pisang hijau, otak-otak, soto Banjar, wedang ronde, nasi bogana, lumpia Semarang, dan roti jala kari kambing dari Sumatera.
Uniknya lagi, para diplomat terlihat mengenakan sarung dan pakaian muslim Indonesia. Sehingga suasananya pun sarat akan Nusantara.
"Nah kita kalau di kampung-kampung kalau mau ke mesjid ya begini, biasanya pake sarung. Nah, sekarang kita pake sarung," ujar Retno.
Ternyata, sarungan itu mengundang perhatian pada negara sahabat. Mereka menilai pemandang itu unik dan baru kali pertama melihatnya. "Oh, iya, dubes tadi pada nanya ini ko diplomat-diplomat memakai sarung," kata Retno.