Pengguna Whatsapp Diimbau Unduh Pembaruan Aplikasi

Selasa, 14/05/2019 18:05 WIB

New York, Jurnas.com - WhatsApp mengimbau para penggunanya melakukan pembaruan (update) aplikasi, menyusul upaya peretasan dari sekelompok hacker canggih asal Israel.

Pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, spyware memungkinkan peretas untuk memasukkan perangkat lunak berbahaya pada ponsel, dengan memanggil target menggunakan aplikasi, yang digunakan oleh 1,5 miliar orang di seluruh dunia.

"WhatsApp mendorong orang untuk meningkatkan ke versi terbaru aplikasi kami, serta menjaga sistem operasi seluler mereka tetap mutakhir," demikian pernyataan WhatsApp dikutip dari AFP pada Selasa (14/5).

"Hal ini bertujuan untuk melindungi pengguna terhadap potensi eksploitasi yang ditargetkan dan dirancang untuk mengkompromikan informasi yang tersimpan di perangkat seluler," lanjut dia.

FT mengatakan spyware itu dikembangkan oleh perusahaan bayangan berbasis di Israel yang disebut NSO Group. Kelompok itu telah dituduh membantu pemerintah dari Timur Tengah ke Meksiko untuk mengintip aktivis dan jurnalis.

Dan para peneliti keamanan mengatakan kode berbahaya itu memiliki kemiripan dengan teknologi lain yang dikembangkan oleh perusahaan, menurut The New York Times.

Peretasan yang baru diketahui awal bulan ini memengaruhi perangkat Android dan iPhone Apple. Karena itu, WhatsApp berupaya memperbaikinya, meluncurkan pembaruan dalam waktu kurang dari 10 hari.

Diketahui, Spyware NSO telah berulang kali ditemukan digunakan untuk meretas wartawan, pengacara, pembela hak asasi manusia dan pembangkang.

Yang paling menonjol, spyware itu terlibat dalam pembunuhan mengerikan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, yang dipotong-potong di konsulat Saudi di Istanbul tahun lalu, dan tubuhnya belum pernah ditemukan.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan