Senin, 15/04/2019 16:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kita patut bersyukur di tengah biodiesel dari fosil sudah terbatas, Indonesia mempunyai energi baru terbarukan yang berasal Crude Palm Oil (CPO) dari sawit.
"Di Indonesia ini potensi luar biasa," ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam soft launching uji coba perdana B100 di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (15/4).
Penelitian B100 sudah berlangsung sejak dua atau tiga tahun, bermula B15, B20, B30 dan kini B100. Sejak saat itu sudah ada 10 mobil yang sudah diuji coba menggunakan B100 dengan jarak tempuh 6000 km. Sejauh ini, belum ditemukan ada kerusakan pada mobil tersebut.
"Hari ini kita coba lagi 50 mobil dan traktor. Bisa dibayangkan kedepan kebutuhan solar untuk Indonesia impor kurang lebih 16 juta ton kita sudah penuhi dari B20 sekarang tinggal 10 juta," ungkap Amran.
Barata Indonesia Berhasil Kembangkan Reaktor B100
Ketua Banggar DPR: Larangan Ekspor Batu Bara Berdampak Turunnya Devisa Negara
B100 Siap Lawan Kampanye Hitam Uni Eropa
Karena itulah, Amran optimis, Pemerintah secara bertahap mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 20 juta ton.
"Kisa bisa menghemat devisa negara kurang lebih Rp150.000 triliun. Kemudian secara tidak langsung ataupun langsung kita bisa meningkatkan pendapatan petani sawit dan menjamin kesejahteraan mereka," kata Amran.
Amran juga meminta Dirjen Prasana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan agar ke depan alat mesin pertanian yang diproduksi menyesuaikan B100.
"Yang digunakan ke depan adalah B100 CPO. Kita mulai dari sekarang ini adalah energi masa depan untuk Indonesia bisa dibayangkan kita hemat devisa Ro150.000.000 triliun," kata Amran.
"Nanti, tolomg para pejabat Kemwntan agae menggunakan B100 mulai eselon 1 eselon 2 termasuk menteri, " sambungnya.
Keyword : B100Kenapa SawitDevisa Negara