Berita Hoax, BPN Prabowo-Sandi Laporkan Metro TV ke Dewan Pers

Kamis, 04/04/2019 10:40 WIB

Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi melaporkan Metro TV ke Dewan Pers karena telah menyiarkan berita hoax terkait kampanye capres nomor urut 02 itu di Padang, Selasa (2/4).

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan, Metro TV menyiarkan kampanye terbuka Prabowo di Padang dengan judul "Prabowo ditinggal pendukungnya saat orasi di Padang" adalah kebohongan yang disengaja. Padahal, semua bukti menunjukkan acara kampanye berlangsung ramai.

"100 ribu orang Padang dan Sumbar hadir dalam acara kampanye Pak Prabowo kemarin, bisa dilihat dalam foto dan video yang menyebar. Tapi kenapa Metro TV tutup mata, apa takut dengan dukungan masyarakat Minang? Jumat saya laporkan Metro TV ke Dewan Pers," kata Andre, Jakarta, Rabu (3/4).

Andre yang hadir mendampingi Prabowo selama kampanye di Padang merasa sangat kecewa. Terlebih, banyak warga Sumatera Barat yang menghubunginya karena tidak terima atas berita hoax yang disiarkan Metro TV.

"Dari semalam sampaisekarang banyak orang Padang dan sekitarnya kirim pesan ke saya, itu bagaimana bisa Metro TV menyiarkan berita tidak berdasarkan fakta. Masyarakat Sumbar benar-benar sangat kecewa kepada Meteo TV yang sengaja siarkan berita hoax," sesal Andre.

Andre menambahkan, sebagai pers seharusnya Metro TV bersikap objektif agar tidak mendapat hukuman sosial dari masyarakat. Selain itu, kode etik jurnalistik juga mewajibkan setiap media massa agar memberitakan peristiwa secara proporsional bukan hoax.

"Jelas apa yang dilakukan Metro TV ini berhadapan langsung dengan kekecewaan masyarakat dan mereka berhadapan langsung dengan masyarakat, ini yang mengkhawatirkan. Metro TV justru semakin kehilangan kepercayaan dsri masyarakat akan kredibiltas pemberitannya jika senang siarkan berota hoax sseperti ini," papar Andre.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara