Kiai Ma`ruf Dorong Santri Gus Iwan, Pandai Ngaji Juga Wirausahawan

Sabtu, 30/03/2019 16:55 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Visi memperkuat ekononi kerakyatan telah ditegaskan Cawapres 01 KH. Ma`ruf Amin dengan konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia.

Konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia ini salah satunya diterjemahkan dengan mendorong para santri dan generasi muda milenial mengembangkan diri menjadi wirausahawan.

"Santri yang mandiri dan mampu berwirausaha, diharapkan bisa berkontribusi untuk kepentingan negara," ujar Kiai Ma`ruf saat menghadiri Kongres Santri dan Rapat Kerja Forum Santri Nasional (FSN) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (31/3/2019).

Kiai Ma`ruf mendukung penih Forum Santri Nusantara (FSN) yang telah membuat konsep Santri Gus Iwan, singkatan dari Santri yang Bagus Mengaji juga Wirausahawa. FSN telah membentuk Gus Iwan sebagai praktik dari konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia.

"Kita harus membangun pemberdayaan. Harus mampu mandiri. Santri yang bagus itu yang pintar mengaji juga pintar berwirausaha. Juga profesional di bidang profesinya masing-masing,” jelasnya.

Pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 ini mengingatkan, para santri jaman now harus adaptable. Santri harus mampu beradaptasi di segala jaman, karena sudah punya pedoman dalam menghadapi berbagai perubahan.

"Pedoman itu adalah Kaidah Al-muhafadzotu `ala maqadimissahlih, Wal Akhdzu biljadidil Ashlah. Menjaga yang lama yang masih baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik yaitu melakukan transformasi dengan tetap menjaga tradisi,” tandasnya.

Selain pemberdayaan ekonomi, KH Ma`ruf mengajak para santri, alumni dan pengasuh pondok pesantren untuk berperan aktif untuk ikut mewujudkan Indonesia Maju.

Ia berdoa, mudah-mudahan Kongres Santri dan Rapat Kerja Nasional FSN ini menghasilkan keputusan-keputusan yang progresif dan membangun kepercayaan diri santri untuk mengambil peran peran yang lebih besar menuju tercapainya Indonesia maju.

Kiai Ma’ruf yang merupakan Rais Aam PBNU ke-10 mendorong santri agar ikut menjaga kehidupan beragama yang damai dan penuh kerukunan. Santri dalam berdakwah dan mengajarkan nilai keIslaman kepada masyarakat perlu penyampaian yang baik tanpa unsur intimidasi apalagi caci maki.

"Santri juga bertugas menjaga agama yang sesuai dengan Akidah Ahlussunnah Waljamaah. Menjaganya dari ajaran menyimpang. Santri harus menjaga agama tanpa intimidasi, tanpa fanatisme berlebihan, tanpa pemaksaan dan memaklumi perbedaan," tegas Kiai Ma`ruf.

Sementara Ketua Panitia Kongres Santri dan Rapat Kerja FSN, Gus Arif Rahmansyah Marbun, mengungkapkan, FSN sebagai rumah besar santri ingin membangun Sinergi Poros Gerakan Sosial Keumatan dan Kebangsaan untuk Indonesia Maju.

“Forum Santri Nasional sebagaimana kita cita-citakan adalah rumah besar santri, yang akan menjadi ladang khidmat bagi para santri-santri unggulan, agar santri makin maju, mandiri, dan makin berdaya,” ujarnya.

Meski demikian, Wakil Rais Amm FSN ini menegaskan bahwa organisasi FSN bukanlah organ politik. Lebih-lebih organ pemenangan yang hanya bersifat lima tahunan.

Sebab Forum Santri Nasional telah dibentuk jauh hari sebelum hingar-bingar pemilu memanaskan jagat politik nasional.

"Kongres Santri ini adalah momentum kita untuk merapatkan barisan. Sahabat-sahabatku para santri FSN, saatnya kita bersatu, kita hadirkan kekuatan santri sebagapi poros pemberdayaan nasional," ujarnya.

Gus Arif menegaskan, Kongres FSN pertama ini adalah ikhtiar bersama para santri untuk memperkuat kapasitas diri dan kelembagaan.

"Kita perkuat SDM santri. Kita kobarkan cita-cita FSN sebagai poros baru kemasyarakatan dan kebangsaan," kata Gus Arif memaparkan.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2