Selasa, 26/03/2019 21:06 WIB
Moskow, Jurnas.com - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki akan memiliki konsekuensi negatif bagi stabilitas di Timur Tengah.
"Keputusan seperti itu jelas memiliki konsekuensi negatif baik dari sudut pandang proses penyelesaian Timur Tengah, maupun dari sudut pandang atmosfer umum dalam resolusi politik di Suriah. Tidak ada yang meragukan itu," kata Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskova kepada para wartawan.
Peskova menyatakan penyesalannya atas tindakan tersebut, mengatakanbahwa keputusan itu merupakan satu lagi langkah Washington yang jelas melanggar hukum internasional.
Pada Senin (25/3) waktu setempat, Trump menandatangani proklamasi presiden yang secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel.
Karier Moncer di Hollywood, Zendaya dan Tom Holland Saling Mendukung
Jaksa Selidiki Peretasan Telepon Anggota Parlemen Oposisi Polandia saat Partainya Masih Berkuasa
Sebut Demonstrasi Ciri Demokrasi, Menlu AS Kecam Sikap Diam Mahasiswa terhadap Hamas
PBB mengatakan status hukum Golan akan tetap tidak berubah - terlepas dari pengumuman Trump - dan akan tetap dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional..Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari pada 1967.
Negara itu menduduki sekitar dua pertiga Dataran Tinggi Golan sebagai dampak konflik.
Mereka secara resmi pindah dengan mencaplok wilayah itu pada 1981, aksi tersebut ditolak oleh Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat. (Anadolu)
Keyword : Donald TrumpAncaman Timur Tengah