Senin, 25/03/2019 09:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Eropa akan mengabaikan panggilan Amerika Serikat untuk melarang Huawei Technologies, tetapi minggu depan akan mendesak negara-negara Uni Eropa untuk berbagi lebih banyak data untuk mengatasi risiko keamanan siber terkait dengan jaringan 5G.
Kepala digital Eropa Andrus Ansip akan mempresentasikan pedoman keamanan Huawei pada Selasa (26/03). Pedoman ini tidak memiliki kekuatan hukum, pedoman ini akan memiliki bobot politis yang pada akhirnya dapat mengarah pada legislasi nasional di negara-negara Uni Eropa.
Komisi tidak akan menyerukan larangan Eropa terhadap pemimpin pasar global Huawei, menyerahkannya ke negara-negara UE untuk memutuskan.
Amerika Serikat telah melobi Eropa untuk menutup Huawei, dengan mengatakan peralatannya dapat digunakan oleh pemerintah Cina untuk spionase. Huawei sangat menolak tuduhan itu dan awal bulan ini menggugat pemerintah AS atas masalah ini.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Dilansir CGTN, Ansip akan memberi tahu negara-negara UE untuk menggunakan alat yang ditetapkan di bawah arahan UE tentang keamanan jaringan dan sistem informasi, atau arahan NIS, yang diadopsi pada 2016 dan Undang-Undang Keamanan Siber yang baru-baru ini disetujui.
Misalnya, negara-negara anggota harus bertukar informasi dan mengoordinasikan studi penilaian dampak pada risiko keamanan dan sertifikasi untuk perangkat yang terhubung internet dan peralatan 5G.
"Ini adalah rekomendasi untuk meningkatkan pertukaran penilaian keamanan infrastruktur kritis digital," kata salah satu sumber.
Komisi mengatakan rekomendasi itu akan menekankan pendekatan umum UE untuk risiko keamanan pada jaringan 5G.
Jerman bulan ini menetapkan kriteria yang lebih keras untuk semua vendor peralatan telekomunikasi, tanpa mengabaikan Huawei dan mengabaikan tekanan AS.
Operator-operator telekomunikasi besar menentang larangan Huawei, dengan mengatakan langkah seperti itu dapat mengatur kembali penyebaran 5G di blok tersebut selama bertahun-tahun.
Industri melihat 5G sebagai pemintal uang berikutnya, dengan janjinya untuk menghubungkan segala sesuatu mulai dari kendaraan hingga perangkat rumah tangga.