American Airlines Pangkas Penerbangan ke Venezuela

Sabtu, 16/03/2019 22:13 WIB

Jakarta, Jurnas.com - American Airlines memangkas beberapa penerbangan yang tersisa antara Venezuela dan Amerika Serikat pada Jumat, sehari setelah diplomat AS meninggalkan negara itu terhuyung-huyung dari pemadaman listrik selama seminggu dan kekurangan air.

Menurut laporan Jumat di CNBC, American Airlines menangguhkan semua penerbangan ke Venezuela setelah serikat pilotnya menimbulkan kekhawatiran tentang penerbangan di sana, dengan alasan keresahan dan risiko kesehatan.

Miami Herald juga mengkonfirmasi penangguhan penerbangan, yang katanya hanya sementara. American Airlines sebelumnya mengoperasikan dua penerbangan dari Miami ke Caracas dan satu dari Miami ke Maracaibo setiap hari.

Sebuah laporan El Nacional yang mengutip sumber perusahaan, mengatakan, sekarang akan ada satu penerbangan pulang pergi setiap hari.

Venezuela masih belum pulih dari pemadaman yang mempengaruhi hampir seluruh negara selama seminggu penuh. Negara ini juga mengalami kekurangan air dan penjarahan sementara ribuan di rumah sakit mengalami kelangkaan dalam bidang kedokteran.

Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido , yang diakui oleh beberapa negara termasuk Amerika Serikat sebagai pemimpin sementara Venezuela, mengatakan Jumat telah mendistribusikan bantuan di negara itu.

"Kami bersikeras membantu mereka yang paling rentan, kemarin kami berhasil memberikan sumbangan di rumah sakit, sementara rezim memblokir dan membakar makanan dan obat-obatan. Dengan berakhirnya perebutan kekuasaan, kami tidak hanya akan mendapatkan bantuan kemanusiaan tetapi juga mengalahkan kemiskinan," kata Guaido dilansir UPI.

Guaido mengatakan pada bulan Januari dan Februari bahwa ia akan mengumpulkan sumbangan dan bantuan kemanusiaan di pusat-pusat pengumpulan di luar Venezuela, di sepanjang perbatasannya dengan Kolombia dan Brasil. Rencananya adalah membawanya ke Venezuela pada 23 Februari, tetapi Presiden Venezuela Nicolas Maduro menghalangi masuknya bantuan itu.

Majelis Nasional telah menyatakan bahwa presiden Venezuela kosong dengan alasan bahwa pemilihan kembali Maduro adalah ilegal. Maduro, yang didukung oleh militer, menolak untuk menyerahkan pemerintah kepada Guaido.

Rusia, China, Kuba, dan Meksiko adalah beberapa negara yang mengakui Maduro sebagai presiden Venezuela.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2