Kamis, 14/03/2019 09:01 WIB
Washington, Jurnas.com – Amerika Serikat akhirnya menyusul negara-negara Uni Eropa dan Asia yang mengeluarkan larangan terbang terhadap pesawat Boeing 737 MAX, dengan alasan keamanan.
Selain AS, Panama juga memberlakukan keputusan serupa pada Kamis (14/3), setelah pesawat pabrikan AS tersebut mengalami dua kecelakaan dalam waktu kurang dari lima bulan.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS mengatakan, berdasarkan data satelit terbaru dan bukti dari kecelakaan Ethiopian Airlines pada akhir pekan lalu, pemerintah akhirnya mengambil keputusan untuk melarang operasi Boeing 737 MAX.
Ini merupakan kedua kalinya FAA menghentikan penerbangan pesawat Boeing dalam kurun waktu enam tahun. Pertama pada 2013 lalu, ketika 787 Dreamliner bermasalah dengan baterai yang mengeluarkan asap.
Jendela Udara Meledak, Alaska Airlines Mendarat Darurat di Portland
Pesawat Jatuh di Negara Bagian Amazon, Brasil, 14 Orang Tewas
Pesawat Jatuh di Negara Bagian Amazon, Brasil, 14 Orang Tewas
“Agensi membuat keputusan ini sebagai hasil dari proses pengumpulan data dan bukti baru, yang dikumpulkan di situs dan dianalisis hari ini,” tulis FAA dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa telah melarang Boeing beroperasi.
“Bukti ini, bersama dengan data satelit yang baru disempurnakan, memunculkan keputusan ini,” tegas lembaga tersebut.
Keyword : Boeing 737 MAXPesawat Jatuh