Pekerja Migran di Arab Saudi Tertabrak Mobil, Garda BMI Prihatin dan Bantu Cari Solusi

Jum'at, 08/03/2019 01:05 WIB

Jakarta, jurnas.com - Ketua Gabungan Aliansi Rakyat Daerah untuk Buruh Migran Indonesia (Garda BMI) Ahmad Iman mengaku sangat prihatin atas kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Ryadh, Arab Saudi.

PMI itu bernama Suryani binti Abdurrahim asal Sumabwa Barat, NTB. Ia tertabrak mobil di sebuah jalan di Kota Ryadh, Arab Saudi pada 3 Januari 2019. Kondisinya masih koma dan masih dirawat di rumah sakit setempat.

"Kita harus carikan solusi. Bagaimana pun Suryani adalah saudara kita yang berjuang mencari nafkah di negara orang. Kalau dia sakit kita juga ikut merasa sakit," ujar Ahmad Iman.

Ahmad Iman yang juga menjadi Caleg nomor 1, DPR RI Dapil Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri) mengaku akan menyampaikan masalah ini ke instansi terkait untuk dicarikan jalan keluar terbaik.

"Minimal keluarga ukhti Suryani di Labuan Lalar, Sumbawa Barat harus mendapat kabar paling update, khusuanya tentang kondisi Suryani, setiap saat, day by day. Biar lebih tenang dan mendapat kepastian," jelas Ahmad Iman.

Secara terpisah, Aktivis Garda BMI Ahyar menuturkan, Ibunda Suryani bernama Ranimang hanya bisa menahan air mata dalam kesepian setiap hari.

Harapannya bertemu Suryani yang meninggalkan tanah kelahirannya untuk mencari nafkah di Arab Saudi tak kunjung kesampaian. Ranimang pun tak henti-hentinya berdo`a untuk anak tercinta.

"Nak jaga diri baik-baik ya di sana, ingat kabar-kabarilah keluarga di rumah, ibu selalu merindukanmu, ibu selalu mendo`akan yang terbaik untukmu, pintu rumah ini selalu terbuka untukmu, semoga tetap sehat dirantau orang ya," demikian doa sekaligus pesan Ranimang buat Suryani, anaknya tercinta.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Suryani menjadi korban kecelakaan lalu lintas di kota Riyadh, Arab Saudi pada 3 Januari 2019. Ia pun masih dirawat intensif diruang ICU.

Informasi tersebut membuat Ranimang dan keluarga besar Abdurrahim di Sumbawa Barat kebingungan harus berbuat apa. Mereka tidak memiliki cukup uang untuk membawa Suryani kembali ke Indonesia. Kemiskinan membuat mereka hanya bisa diam, berdoa, sambil berharap ada yang membantu.

Sementara menurut Ranimang, Ibu kandung Suryani seperti ditirukan keluarganya bernama Ridha, mengatakan.

"Tidak ada firasat jelek, seminggu sebelum menjadi korban lakalantas. Suryani sempat berkirim kabar bahwa dirinya dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan saat itu bilang sama kami akan kirim uang," tutur Ridha.

Bukan uang ataupun kebahagiaan yang datang. Justru kabar menyedihkan yang diterima keluarga Abdurrahim.

"Saya buta hurup, tidak tau di mana itu (BP3TKI) dan (Disnakertrans) di Sumbawa. Mohon bantuan kepada semua pihak dapat menyampaikan kepemerintah agar anak saya suriyani dapat dibantu kepulangannya," ucap Shin Min Ah mewakili keluarga.

Untuk diketahui Suryani Binti Aburrahim asal Labuan Lalar Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berstatus Overstayer atau ilegal.

Berharap kepada semua pihak khususnya warga Sumbawa Barat agar membantu keluarga Ibu Ranimang melaporkan kasus yang sedang dialami oleh anaknya ke Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (PB3TKI) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) di kabupaten setempat.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2